Catatan harianku

Pesan terakhir yg penuh makna dan ilmu bermanfaat dari Mba Phoenix.

saat pemilihan warga teladan WR bulan Juli kmaren, aku n Mba Phoe sempat jd hakim/penghitung jumlah suara. tiba2 kami dekat seperti saudara.. krn aku emang rindu sosok saudara perempuan yg bs diajak berbagi..
stlh warga teladan terpilih,aku banyak bertanya ttg tulis menulis.
Almarhum begitu tulus menjawab pertanyaanku, bahkan kami sempat tukaran no hp, emang sempat almarhumah ngeluh sakit, n sms terakhirnya yg aku ingat "jadilah pribadi yg rendah hati, teruslah berkarya"
sangat jarang nemuin org baik di zaman sekarang, pa lg lwt dunia maya..
tp tdk demikian dg mba Phoenix Wibowo..

ni obrolan kami lwt pesan fb, sambil bercanda, sembari menunggu Up date Warga Teladan WR bulan Juli.

Erpin Leader:
hehe.. o iya sambil nunggu up date, aku mau nanya.. misal aku puya cerpen, trus aku ikutkan dlm lomba, trus dibukukan dech, klw setiap koleksi cerpenku yg dibukukan suatu saat aku satukan lg jd antologiku sendiri gimana? atau aku edit lg jd satu novel, bisa ga ya?.. hihi hayalan tingkat tinggi.. jatuh gubrak!!..
Erpin Leader
29 Juli
Erpin Leader
rencana aku pengen nulis kisahku ke dlm satu novel, atau yaa sejenis biografi.. sblm terlanjur aku tanya memang dech.. kwekkwek.. so obsesi..
Phoenix Wibowo
29 Juli
Phoenix Wibowo:
klu naskah yg diikutkan lomba harus pinter-pinter kita memilih peraturan lombanya, dengan kata lain selektif baca peraturan yg mengikat peserta lomba. Biasanya ada panitia lomba yang sengaja menjelaskan di peraturan apakah hak karya ada pada Panitia atau ada pada peserta. Kalau hak itu sudah diambil sm panitia lomba kita gak punya hak lagi buat mempublikasikannya dlm bentuk apapun, kecuali jika hak itu tetap berada pada si empunya naskah/ peserta lomba.

Ada juga panitia lomba yang gak mencantumkan kriteria ini. Agar nantinya di kemudian hari gak terjadi masalah lbh baik bila menanyakan lbh detail dulu kepada panitia lombanya apakah hak pempublikasian naskah ada pada siapa? jd lbh gamblang dan terhindar dr masalah. gt.

mkasi mas Joni Lis Efendi II yg da pertemukan kami jd hakim.
smga catatn kecil ni bermanfaat untuk warga WR.

sahabatku, mari kita jadikan duka malam ini sebagai penyemangat baut semua warga, mba phoe pasti menghendaki agar WR terus berkarya, almarhumah menitipkan ilmu dan cintanya di kampung kita, untuk kita semai dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
kesabaran, ketulusan, semngat, cinta kasih pd sesama.
jadilah penulis dan pemimpin sejati..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar