Sinopsis buku: "99 Pesan Kerinduan Untuk Presiden"_Insya Allah, segera terbit!


99 Pesan Kerinduan Untuk  Presiden

Buku ini lahir atas ide seorang pemuda sederhana (EL), yang baru saja belajar menjadi "ada". Ketika Ia sedang mengadu pada senja, bahwa Ia sudah mulai lelah melihat wajah bangsanya.

Atas karunia Sang Pencipta, gagasan sederhana tersebut, kemudian Ia realisasikan bersama puluhan penulis yang tersebar di pelosok Nusantara. Bahkan ada yang tengah menetap di luar negeri; Hongkong, Taiwan, Saudi Arabia dan Singapura. Dimana mereka memiliki latar belakang berbeda. Mulai dari Pelajar, Mahasiswa, Ibu Rumah Tangga, Buruh Kasar, Petani, TKI, Guru, Dosen, Perawat, Pemerhati Budaya, Pelukis, Penjual Gorengan dan profesi lainnya.

Ada 99 surat cinta, 22 puisi dan 11 pantun untuk Presiden, yang terangkum dalam buku ini. Disajikan dalam bentuk yang menarik dan tersusun rapi. Membuat pembaca merasa enjoy dalam memaknai ungkapan kritik di setiap lembarannya. Perpaduan tulisan dalam bentuk surat yang menggugah, menyentak emosi, serta puisi yang meneduhkan hati dan pantun yang menginspirasi. Menjadikan buku ini layak dimiliki oleh; pemerhati peradaban bangsa dan penikmat seni literasi.

Kata “Presiden” dalam buku ini, bukan bersifat subjektif atau personal. Melainkan perwakilan dari seluruh pemimpin di negeri tercinta ini. Baik dari pusat maupun di daerah.

Buku ini, mengisnpirasi kita, untuk jujur mengatakan pada dunia, bahwa kita adalah bangsa yang masih belajar untuk sepenuhnya merdeka. Sebab, tulisan-tulisan yang dirangkai di dalamnya, adalah gambaran potret wajah bangsa, yang mengajak kita untuk terus "bercermin".
Inilah persembahan sederhana, dari jiwa-jiwa yang "membaca" kejadian di sekitar mereka. Mata, telinga, dan hati, ketiganya bekerja sama dalam menghasilkan untaian curhat apa adanya. Tanpa ada kepentingan apa pun. Bukan berdasarkan pesanan dari kelompok atau partai mana pun. Yang mereka tahu, hanya ingin membuktikan pada generasi yang akan datang, bahwa mereka pernah "berpikir" akan nasib bangsa. Bahwa mereka ingin jadi bagian dari sejarah.

Erpin Leader.

4 komentar: