Sepenggal kisah Erpin NasDem

 

Erpin, atau lebih akrab dipanggil “Erpin Leader (EL)” oleh sahabat penulis. Adalah pemuda yang lahir di sebuah desa kecil; Desa Lakuan Tolitoli (Sulawesi Tengah), pada tanggal 22 November 1986.

Lahir dari keluarga sangat sederhana, mengharuskan dia hidup mandiri, bekerja keras untuk biaya hidup dan pendidikan, sejak di bangku SD hingga Kuliah.

Sejak kecil, terbisa mengumpulkan rezeki yang berserakan, dengan tangan, dengan keringat, untuk mendapatkan sesuatu yang berharga. Karena ia yakin, apa yang ia kerjakan saat itu adalah satu-satunya cara untuk melangkah, menuju kebaikan.


Usia SD, ia dah harus kerja di sawah, kebun. Hanya untuk membeli buku tulis, jajan sekolah.
Usia SMP, ia dah harus kerja di pabrik kayu, mikul balok, papan, hingga bahunya kadang terkelupas. Semua hanya untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan beli baju untuk lebaran.


Usia SMA, ia harus tinggal di rumah orang, tidak punya uang yang cukupk tuk bayar kos. Bekerja di tokoh bangunan, jaga kios ibu kos. hem... lelah.
Kuliah, ia juga harus tinggal di rumah orang, mulai bantu usaha, ngerjakan proyek, dll. hem... rasanya aku dah akrab dengan tantangan...

di tengah kesulitan itu...


Pernah menjadi ketua kelas sejak kelas 1 SD hingga Kuliah, bahkan jadi ketua OSIS di SMA , memimpin beberapa organisasi intra kampus dan mendirikan organisasi pemuda di daerah. Menjadikannya “jatuh cinta” pada dunia kepemimpinan. Karena itulah ia bercita-cita menjadi seorang leader.


Ia juga pernah mewakili SMA se-Kab. Buol pada lomba olimpiade fisika dan matematika tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, dua tahun berturut-turut. Juara kelas dan juara umum selama di SD hingga SMA,  memotivasinya untuk terus belajar, dan tidak menyianyiakan potensi yang dimiliki hingga hari ini. Bertahan, bangkit, menang! adalah kalimat sugesti yang ia ucapkan ketika ia ditimpa cobaan yang datang silih berganti.


Sejak Juli 2011, selain belajar menulis offline di Forum Lingkar Pena (FLP) Sulawesi Tengah. Ia juga belajar  lewat media online. Yakni di Sekolah Menulis  Writing Revolution (WR) Indonesia, yang berpusat di Jogjakarta. Sekolah menulis yang kini memiliki beberapa cabang di seluruh Indonesia. Beranggotakan 1000 lebih penulis yang tersebar di Indonesia hingga luar negeri.


Alhamdulillah, hanya dalam waktu 5 bulan, setelah sebelumnya hanya berbekal otodidak, ia telah menghasilkan belasan buku antologi yang terbit secara indi dan nasional. Dan berhasil mengepalai Komunitas Sekolah Menulis WR tersebut. Kini ia sedang menulis buku solo, berupa buku motivasi dan novel yang terinspirasi dari kisah hidupnya sendiri, yang ditargetkan Insya Allah akan terbit tahun 2012. Sudah mulai diundang jadi pembicara, motivator menulis di Kota Palu.


Ia yakin, ini semua berkah dari Tuhan, yang diberikan pada hamba yang ingin menang dalam hidup, meski dengan segala keterbatasan.

 

Next biografi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar