Rindu Petani di Desaku

salam kesejahteraan (yang masih dalam angan)

aku lahir di sebuah desa pesisir, laut lepas, lahan sawah luas (sebagian masih lahan tidur).

sejak aku lahir sampai sekarang. pengairan sawah di desaku, masih berharap hujan dari langit. Padahal, perubahan iklim; kapan hujan kapan kemarau, tidak bisa diramal lagi oleh orang-orang tua di desaku.

hari ini, aku masih terus berikhtiar, gimana caranya aga
r tanah kelahiranku itu, bisa memiliki sawah yang pengairannya bersumber dari irigasi. Pemda juga belum serius menangani. hasil musrembang, proposal, gak pernah ditindaklanjuti.

jadi, ketidak tahuan petani bercocok tanam, bukan penyebab mengapa mereka gak sejahtera?
tapi juga karena pemerintah kurang memperhatikan infrastruktur penunjang. misal; jalan kantong produksi, irigasi, dll.

*maaf, status KERINDUAN untuk masyarakat di desa EL. yang tadi siang nelvon, meminta bantuan agar EL bisa bantu mereka melobi pemda propinsi.

Ahh... entah kapan nasib para petani di negeri ini bisa membaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar